Senin, 21 April 2008

The Kite Runner

Film dimulai dengan masa-masa Kabul, Afghanistan masih dalam keadaan damai. Sebelum diserang rusia dan sebelum dikuasai thaliban.

Kabul is a beautiful city that time. Apalagi film bermula dengan cerita persahabatan dua bocah laki-laki hassan dan amir. Hassan dan ayahnya bekerja di rumah Amir. Hassan selain sebagai pelayannya amir, dia juga menjadi teman yang setia kepada amir. Hassan adalah anak suku hazara, yang di afghanistan mereka menjadi suku terpinggirkan.

Orang-orang hazara merupakan sekumpulan muslim syiah yang hidup dilingkungan Afghanistan yang muslim sunni, mereka terpinggirkan, bekerja pada pekerjaan-pekerjaan kecil yang jarang diminati orang. Karena dipandang rendah oleh orang afghan lainnya, mereka sendiri bahkan percaya/menerima nasibnya kalau mereka memang pantas dianggap seperti itu. (National Geography Indonesia, Februari 2008).

Hassan sangat setia pada amir, bahkan selalu melakukan apapun untuk membelanya, menuruti apapun katanya, namun amir juga baik kepada Hassan. The point is persahabatan yang mereka miliki indah. Hingga suatu hari, sekelompok anak yang selalu mengejek amir dan Hassan melakukan tindakan kekerasan fisik dan kekerasan seksual kepada Hassan. Amir yang pada saat itu juga melihat kejadian tersebut tak berani berbuat apa-apa, hanya mengintip, kemudian pergi dari tempat itu. Setelah kejadian tersebut, Hassan tidak memberitahukan pada siapapun, demikian juga amir, tidak menanyakan apapun ada Hassan. Bahkan mungkin karena rasa bersalahnya yang selalu menghantui, amir menjauhi Hassan, dan selalu melakukan usaha untuk mengusir Hassan dan ayahnya dari rumah. Sesaat setelah berhasil mengusir Hassan, Kabul dimasuki Rusia. Ayah amir yang selalu terbuka menentang komunis adalah sasaran mereka, maka amir dan ayahnya segera meninggalkan kabul.

Amir dan ayahnya melakukan perjalanan melewati Pakistan dan akhirnya menetap di Amerika hingga amir dewasa, menikah, ayahnya meninggal,dan akhirnya amir yang sejak kecil suka menulis berhasil menerbitkan buku pertamanya. Pada saat itu amir mendapat telepon dari rahim khan, sahabat ayahnya, yang memintanya untuk pulang. Amir bertemu Rahim khan di Pakistan, dalam keadaan sakit, rahim khan menceritakan sebuah rahasia yang berkaitan dengan ayahnya dan hassan, dan amir harus menjemput seorang anak yang saat ini masih berada di Kabul, yang pada saat itu telah dikuasai oleh Taliban.

The ending…, nonton sendiri aja yah, he he he. Secara film ini bikin aku nangis 3x kayak minum obat, sehari tiga kali.

Banyak sekali yang bisa dilihat dari film ini, dan yang paling indah adalah masa-masa kecil Hassan dan amir, dimana Kabul merupakan sebuah kota yang cantik, damai, anak-anak dengan bebasnya bermain layangan, dan permainan tersebut menjadi favorit seluruh kota, ada pertandingannya, seluruh kota antusias menonton anak-anak yang gembira bermain layangan. Kemudian ada suku hazara yang merupakan warga kelas dua, mendapatkan perlakuan tidak adil, dari sebelum pendudukan Rusia, dikuasai thaliban, hingga sampai ke imigran Afghanistan di Amerika, mereka masih aja diposisikan seperti itu.


Tidak ada komentar: